Halaman

Selasa, 30 Oktober 2018

LDKS

LDKS adalah kegiatan siswa untuk diberi pembekalan. LDKS bertujuan untuk menanamkan jiwa kepemimpinan, kemandirian, dan keteladanan terhadap siswa. Semua siswa harus mengikuti semua aturan yang sudah ditetapkan dan apabila ada yang melanggar, sanksi pun diberlakukan. Berbagai tantangan yang dihadapi oleh setiap individu atau kelompok tentunya memiliki sifat membangun karakter ke arah positif. Berbagai materi yang diajarkan mencakup kemampuan siswa dalam kecakapan mental, maupun berbicara didepan umum, mengeluarkan pendapat, hingga pemikiran yang bijaksana. Jadi, LDKS diadakan demi mewujudkan generasi muda yang berpotensi.

Rabu, 03 Oktober 2018

The Beginning Of A Gaze

Ini kisahku, aku tidak tahu kisah ini tentang cinta atau bukan. Menurut kalian bagaimana? Kisah ini cinta atau bukan?
Dari dulu hingga sekarang aku belum pernah merasakan rasanya jatuh cinta. Aku tidak tahu kenapa? Apa itu takdir? Atau apalah itu aku tidak tahu. Hingga akhirnya aku bertemu dengannya.
Awalnya aku tidak begitu kenal dengannya. Mengobrol saja belum pernah, apalagi menjadi teman atau pacar, itu tidak mungkin. Dia memang satu sekolah denganku, tapi tak sedekat yang dibayangkan. Entah ada angin dari mana semenjak aku melihatnya melalui tatapan itu, aku jadi menyukainya. Menyukainya karena ingin menjadi teman atau sebaliknya, aku tidak tahu.
Pertama kali bertemu dengannya seperti ada yang sedang memperhatikanku melalui tatapan itu. Tatapan dari dia yang entah melihat ke arah mana. Sepertinya dia melihat ke arahku atau mungkin ke arah temanku. Mungkin dia sedang memperhatikan temanku. Jadi aku tidak perlu repot-repot untuk salah paham, berpikirlah positif dan ambil hikmahnya.Hari demi hari kulalui seperti biasa, tidak ada yang spesial. Tatapan itu selalu saja sama seperti sedang memperhatikan seseorang yang dia suka. Awalnya aku tidak terlalu memperhatikan tatapannya itu tapi lama kelamaan aku merasa risih cara dia menatap ke arahku. Tatapannya memang sederhana seperti pria pada umumnya (mungkin). Jika dia terus menatapku seperti itu walau hanya sedetik, itu akan sangat berbahaya untuk kesehatan jantungku.
Hanya dengan tatapan yang dia berikan saja sudah membuat jantungku berdetak dengan kencang. Apalagi jika dia memberikan senyuman manis itu dan berbicara padaku, mungkin itu akan membuatnya lebih parah. Aku mulai mencari tahu siapa namanya dan akhirnya aku mengetahuinya. Namanya begitu indah, kuharap orangnya pun indah seperti namanya.
Sedikit demi sedikit aku mulai memperhatikannya. Mungkin ini karena efek mulai menyukainya. Tapi.. Apa ini yang dinamakan cinta? Cinta yang hanya saling memandang tanpa mengucapkan sepatah kata. Sudah satu tahun aku menyukainya dalam diam. Sepertinya tidak ada kemajuan di antara kita. Selalu saja sama, dia menatapku dengan tatapan itu lagi. Sungguh aku tidak mengerti arti dari tatapan yang dia berikan. Kuharap ada seseorang yang mengerti arti dari tatapan itu. Tatapannya seakan ingin memberitahukan sesuatu yang hanya dia dan Tuhan saja yang tahu. Haruskah aku menanyakan arti tatapan itu padanya? Itu tidak mungkin.
Hingga saat ini aku belum menemukan arti dari tatapan itu. Haruskah aku menyerah? Sepertinya aku mulai lelah menyukainya hanya lewat sebuah tatapan. Aku mengenalnya hanya sebatas nama. Baiklah.. Jika dia tetap tidak ingin memberitahukan arti dari tatapan itu, sebaiknya aku menyerah saja karena jika aku menanyakan padanya secara langsung itu akan menyebabkan salah paham.

Harapanku untuknya hanya satu, kuharap suatu saat nanti kita bisa bertemu lagi dan bisa lebih akrab satu sama lain. Aku akan menunggu, walaupun itu melelahkan. Dan saat bertemu nanti kuharap dia menceritakan semua tentang tatapan yang ia berikan padaku.

Selasa, 02 Oktober 2018

Bersemi Saat Tahun Berganti

Seindah ombak biru samudera, aku melihatmu. Mengenang sebuah kisah yang takkan menjadi sejarah. Sebuah kisah singkat yang kita mulai di saat bulan yang menandai akhir tahun hingga bulan yang menandai awal tahun. Aku tak pernah mengerti cerita singkat ini terjadi, Desember dan Januari adalah bulan yang indah. Aku mulai mengenalnya saat kita sama-sama masuk dalam satu kelas di sekolah. Bagaimana kedekatanku dengannya bisa terjalin, aku pun tak pernah tahu. Semua itu mengalir begitu saja seperti air. Yang aku tahu hariku semakin indah dan penuh warna semenjak aku mengenalnya. Tatapan matanya yang indah, membuatku tak ingin menyesali masa laluku. Masa lalu yang akan membuat hidupku berantakan. Senyum bibirku tak pernah palsu ketika aku bersamanya, lantunan sebait kata yang membuatku nyaman ketika bersamanya. Saat Januari berakhir aku lebih memilih untuk menjauhinya karena aku ingin dia menyelesaikan masalahnya dengan seseorang yang lebih dulu singgah di hatinya. Asha, gadis cantik yang bersamanya selama 15 bulan melewati hari yang indah. Aku tahu sekali perasaan gadis itu, karena saat itu sempat kubaca dari ponselnya. Asha mengirimkan beberapa pesan begitu penuh perhatian hanya karena ingin membuat dia luluh kembali dan menjalani kisah cinta lagi. Saat itu hatiku tersentak karena aku ingat dan masih begitu ingat kenangan bersamanya dulu. Apa yang dirasakan Asha itulah yang aku alami dengannya dulu, yah.. mempertahankan sebuah kisah dengan pengorbanan perasaan. Aku tak ingin pengorbanan Asha sia-sia. Aku hanya ingin dia dan Asha bisa bersama lagi. Tak pernah lagi ada pertemuan antara aku dan dia, menyapa, bahkan kontak pun tak pernah. Saat itu aku hanya berpikir untuk melupakan kenangan semu itu. Setelah cukup lama kita tak bersama, Tuhan mengizinkanku kembali berteman akrab dengannya. Disaat itulah hubunganku dengannya sedikit membaik. Cerita itu telah berakhir disaat aku dan dia berada di suatu musim, aku menyebutnya tahun dengan seribu musim. Disaat Januari berakhir semua seperti semula, seperti saat aku belum berada di bulan Desember.