Rabu, 03 Oktober 2018

The Beginning Of A Gaze

Ini kisahku, aku tidak tahu kisah ini tentang cinta atau bukan. Menurut kalian bagaimana? Kisah ini cinta atau bukan?
Dari dulu hingga sekarang aku belum pernah merasakan rasanya jatuh cinta. Aku tidak tahu kenapa? Apa itu takdir? Atau apalah itu aku tidak tahu. Hingga akhirnya aku bertemu dengannya.
Awalnya aku tidak begitu kenal dengannya. Mengobrol saja belum pernah, apalagi menjadi teman atau pacar, itu tidak mungkin. Dia memang satu sekolah denganku, tapi tak sedekat yang dibayangkan. Entah ada angin dari mana semenjak aku melihatnya melalui tatapan itu, aku jadi menyukainya. Menyukainya karena ingin menjadi teman atau sebaliknya, aku tidak tahu.
Pertama kali bertemu dengannya seperti ada yang sedang memperhatikanku melalui tatapan itu. Tatapan dari dia yang entah melihat ke arah mana. Sepertinya dia melihat ke arahku atau mungkin ke arah temanku. Mungkin dia sedang memperhatikan temanku. Jadi aku tidak perlu repot-repot untuk salah paham, berpikirlah positif dan ambil hikmahnya.Hari demi hari kulalui seperti biasa, tidak ada yang spesial. Tatapan itu selalu saja sama seperti sedang memperhatikan seseorang yang dia suka. Awalnya aku tidak terlalu memperhatikan tatapannya itu tapi lama kelamaan aku merasa risih cara dia menatap ke arahku. Tatapannya memang sederhana seperti pria pada umumnya (mungkin). Jika dia terus menatapku seperti itu walau hanya sedetik, itu akan sangat berbahaya untuk kesehatan jantungku.
Hanya dengan tatapan yang dia berikan saja sudah membuat jantungku berdetak dengan kencang. Apalagi jika dia memberikan senyuman manis itu dan berbicara padaku, mungkin itu akan membuatnya lebih parah. Aku mulai mencari tahu siapa namanya dan akhirnya aku mengetahuinya. Namanya begitu indah, kuharap orangnya pun indah seperti namanya.
Sedikit demi sedikit aku mulai memperhatikannya. Mungkin ini karena efek mulai menyukainya. Tapi.. Apa ini yang dinamakan cinta? Cinta yang hanya saling memandang tanpa mengucapkan sepatah kata. Sudah satu tahun aku menyukainya dalam diam. Sepertinya tidak ada kemajuan di antara kita. Selalu saja sama, dia menatapku dengan tatapan itu lagi. Sungguh aku tidak mengerti arti dari tatapan yang dia berikan. Kuharap ada seseorang yang mengerti arti dari tatapan itu. Tatapannya seakan ingin memberitahukan sesuatu yang hanya dia dan Tuhan saja yang tahu. Haruskah aku menanyakan arti tatapan itu padanya? Itu tidak mungkin.
Hingga saat ini aku belum menemukan arti dari tatapan itu. Haruskah aku menyerah? Sepertinya aku mulai lelah menyukainya hanya lewat sebuah tatapan. Aku mengenalnya hanya sebatas nama. Baiklah.. Jika dia tetap tidak ingin memberitahukan arti dari tatapan itu, sebaiknya aku menyerah saja karena jika aku menanyakan padanya secara langsung itu akan menyebabkan salah paham.

Harapanku untuknya hanya satu, kuharap suatu saat nanti kita bisa bertemu lagi dan bisa lebih akrab satu sama lain. Aku akan menunggu, walaupun itu melelahkan. Dan saat bertemu nanti kuharap dia menceritakan semua tentang tatapan yang ia berikan padaku.

2 komentar:

LDKS

LDKS adalah kegiatan siswa untuk diberi pembekalan. LDKS bertujuan untuk menanamkan jiwa kepemimpinan, kemandirian, dan keteladanan terhadap...